Dampak Media Sosial Facebook Terhadap Proses Komunikasi


Perkembangan teknologi komunikasi tentu saja memberikan konsekuensi terhadap proses komunikasi dan konsekuensi itu berupa perubahan pola dan hubungan sosial di dalam masyarakat. Ciri utama media sosial adalah media dirancang untuk menjangkau banyak orang.

Pada era teknologi komunikasi digital seperti sekarang ini, kehadiran berbagai inovasi produk teknologi informasi dan komunikasi membuat model-model baru dalam kegiatan berkomunikasi. Kehadiran berbagai produk media sosial mulai mengaburkan batas-batas antara komunikasi massa dan personal. Proses komunikasi pada media sosial tidak terdapat adanya konteks kelembagaan. Hal ini yang mempengaruhi kondisi apakah pesan yang disampaikan memiliki nilai moral berupa tanggung jawab oleh pengirim atau komunikator pesan.

Media sosial merupakan tempat atau sarana untuk menghubungkan manusia untuk berinteraksi dalam media sosial. Kemunculan internet telah membawa dampak yang signifikan terhadap cara orang mengonsumsi media. Tidak sedikit orang yang menggunakan internet, di Indonesia yang memiliki penduduk 245 juta jiwa, pengguna internet sebanyak 55 juta orang (pada tahun 2011). Angka ini menempatkan Indonesia berada pada urutan ketida pengguna internet terbesar dunia.

Pemanfaatan media sosial dalam proses berkomunikasi semakin populer, saat ini facebook dan twitter membintangi media sosial karena jumlah penggunanya yang sangat banyak. Berdasarkan data Kominfo April 2012, setidaknya tercatat sebanyak 44,6 juta pengguna Facebook dan sebanyak 19,5 juta pengguna Twitter di Indonesia.

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Inc. Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam. Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".

Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes.[8] Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun. Meski begitu, menurut survei Consumer Reports bulan Mei 2011, ada 7,5 juta anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki akun Facebook dan 5 juta lainnya di bawah 10 tahun, sehingga melanggar persyaratan layanan situs ini.

Sebagian besar pendapatan Facebook berasal dari periklanan. Microsoft adalah rekan eksklusif Facebook untuk melayani iklan spanduk, dan Facebook hanya melayani iklan yang masuk dalam inventaris iklan Microsoft. Menurut comScore, sebuah perusahaan riset pemasaran Internet, Facebook memperoleh data dari pengunjung sama banyaknya dengan Google dan Microsoft, namun sedikit kurang dari Yahoo!. Tahun 2010, tim keamanan Facebook mulai memperluas upayanya untuk mengurangi risiko privasi pengguna.[ Pada 6 November 2007, Facebook meluncurkan Facebook Beacon yang kemudian menjadi usaha gagal untuk beriklan kepada teman pengguna menggunakan cara "apa yang dibeli teman".

Facebook umumnya memiliki tingkat klik (CTR) yang lebih rendah untuk iklan dari pada situs-situs web besar lainnya. Untuk iklan spanduk, mereka menerima seperlima jumlah klik di Facebook jika dibandingkan dengan Web secara keseluruhan. Ini berarti bahwa persentase kecil pengguna Facebook mengklik iklan lebih banyak dibanding situs web lain. Misalnya, pengguna Google mengklik iklan pertama pada hasil pencarian dengan rata-rata 8% dalam satu waktu (80.000 klik untuk setiap satujuta pencarian), sementarapengguna Facebook mengklikiklandengan rata-rata 0,04% dalam satu waktu (400 klik untuk setiap satujuta halaman).

Sarah Smith, dulunya Manajer Operasi Penjualan Daring Facebook, mengakui bahwa kampanye periklanan mereka memiliki tingkat klik serendah 0,05% sampai 0,04%, dan tingkat klik untuk iklan cenderung menurun dalam dua minggu. Tingkat klik di jejaring sosial saingan, MySpace, jika dibandingkan berkisar 0,1%, 2,5 kali lebih baik dari Facebook tetapi masih rendah dibandingkan dengan situs web lain. Penjelasan untuk tingkat klik Facebook yang rendah adalah bahwa pengguna Facebook lebih cerdas secara teknologi dan menggunakan perangkat pemblokiran iklan untuk menyembunyikan iklan, penggunanya lebih muda dan lebih pintar dalam mengabaikan pesan iklan. Di MySpace, pengguna menghabiskan lebih banyak waktu menjelajahi isinya, sementara di Facebook, pengguna menghabiskan waktu mereka berkomunikasi dengan teman dan perhatian mereka teralihkan dari iklan.

Di halaman merek dan produk, sejumlah perusahaan melaporkan tingkat klik setinggi 6,49% untuk kiriman Dinding. Involver, sebuah platform pemasaran sosial, mengumumkan pada Juli 2008 bahwa mereka berusaha memperoleh tingkat klik 0,7% di Facebook (10 kali lebih tinggi dari tingkat klik kampanye iklan Facebook) untuk klien pertamanya, Serena Software, yang berusah amengubah 1,1 juta tampilan menja di 8,000 kunjungan kesitus mereka. Studi menunjukkan bahwa untuk iklan video di Facebook, hampir 40% pengguna yang melihat video tersebut menyaksikan keseluruhannya, sementara rata-rata industri adalah 25% untuk iklan video spanduk.

Studi Compete.com bulan Januari 2009 menempatkan Facebook sebagai layanan jejaring sosial yang paling banyak digunakan menurut jumlah pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Entertainment Weekly menempatkannya di daftar "terbaik" akhir dasa warsa dengan komentar, "Bagaimana caranya kita menguntit mantan kekasih kita, mengingat ulang tahun rekan kerja kita, mengganggu teman kita, dan bermain Scrabulous sebelum Facebook diciptakan?" Quantcast memperkirakan Facebook memiliki 138,9 juta pengunjung bulanan di AS pada Mei 2011. Menurut Social Media Today pada April 2010, sekitar 41,6% penduduk Amerika Serikat memiliki akun Facebook. Meski begitu, pertumbuhan pasar Facebook mulaiturun di sejumlah wilayah dengan hilangnya 7 juta pengguna aktif di Amerika Serikat dan Kanada pada Mei 2011.

Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh beberapa pihak administrasi universitas di Amerika Serikat dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain. Facebook memungkin kansetiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini.

Hal ini telah menunjukkan bahwa sosial media merupakan media pilihan yang digemari oleh publik saat ini. Bahkan, sudah banyak ponsel yang menyediakan fitur-fitur yang terhubung dengan internet, sehingga siapapun dapat mengakses sosial medianya dengan cepat dan mudah di manapun berada. Selayaknya media massa, sosial media juga dapat menyebarkan informasi kepada publik secara luas tanpa diketahui dengan berbagai informasi. Dampaknya, informasi-informasi tersebut hanya mengalir begitu saja tanpa arti.
Menurut Dosen Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, berkembang pesatnya facebook disebabkan konvergensi tiga hal, teknologi komunikasi, trend lifestyle, dan fantasi atau visi retoris. Dari situ kita bisa memahami, bahwa teknologi komunikasi itu hanyalah perangkat teknis yang ‘mati’ walaupun mempengaruhi pemanfaatannya karena kodifikasi program atau sekumpulan perintah yang membangunnya sebagai situs yang friendly user. Lalu pada aspek lifestyle tentu saja merpuakan pengaruh yang kuat dari luar (lingkungan), dimana kebutuhan untuk bereksistensi atau berafiliasi menjadi semacam ‘mode’ yang menuntut seseorang agar tidak ketinggalan jaman. Yang terakhiradalahpengaruh yang paling penting, tentusajafatasidanvisiretoris.

Keterbukaan keran informasi, membuat polapenyebaran informasi berubah, dimana produsen informasi yang tidak terlembag akan bebas menyebarkan berbagai informasi tanpa melalui pintu gerbang media (gateway). Akhirnya ada banyak informasi yang diterima oleh orang-orang, walau pun informasi itu berupa konten sampah yang tidak penting sama sekali. Konten sampah ini kemungkinan memiliki hubungan dengan dorongan (visi) retoris sebagaimana disampaikan di atas, yang mencirikan bahwa seseorang cenderung membebaskan dirinya untuk memberikan komentar, atau menyebarkan informasi tanpa pernah memikirkan apakah informasi tersebut penting untuk diketahui oleh khalayak atau tidak.

Selanjutnya, perlu disadari kembali bahwa social media memegangkendali yang cukup tinggi untuk mempengaruhi publik karena kekuatannya yang sangat besar untuk mempengaruhi publik yang tidak bisadilakukan oleh organisasi manapun.

Perkawinan antara keduanya menjadikan tekanan informasi media semakin “dalam” dalam mempengaruhi publik. Tak heran bagaimana media sosial digunakan dalam kampanye Barrack Obama yang memiliki peran signifikan dalam usaha memenangkannya. Demikian pula yang terjadi pada kampanye pasanganJokowi-Ahok yang memanfaatkan kekuatan media sosial seperti twitter untuk mempengaruh iopini publik.

Opini publik yang lahir dari konvergensi media sosial ini membentuk suatu gugusan opini yang khas. Seorang bebas memilih informasi mana yang ingin dia konsumsi, walaupun secara tidak sadar ia mengkonsumsi pesan-pesan tak bermutu yang tampil di hadapannya. Hal ini dapat menjadi cerminan masyarakat karena dorongan untuk memilih dan menyampaikan idenya dipengaruhi oleh motivasi dan cara berfikir seseorang.

1 Response to "Dampak Media Sosial Facebook Terhadap Proses Komunikasi"

  1. Pengaruh globalisasi telah memasuki berbagai aspek kehidupan masyarakat serta perkembangan perekonomian yang pesat, termasuk yang berhubungan dengan ilmu dan teknologi informasi serta komputer yang sangat membutuhkan teknologi yang maju dan tepat guna. Untuk mengetahui informasi tentang teknologi bisa mengakses http://filkom.gunadarma.ac.id/sisinformasi/

    ReplyDelete