Makalah Komunikasi Lintas Budaya Mengenai Budaya Padang


A. Peribahasa Di Minangkabau

Definisi Peribahasa:
Peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung pengertian tertentu, bidal, pepatah.Sebuah pepatah yang menjelaskan aturan dasar perilaku mungkin juga dikenal sebagai sebuah pepatah. Jika peribahasa dibedakan dengan ungkapan yang sangat baik, mungkin akan dikenal sebagai sebuah aforisme. Beberapa peribahasa merupakan perumpamaan yaitu perbandingan makna yang sangat jelas karena didahului oleh perkataan "seolah-olah", "ibarat", "bak", "seperti", "laksana", "macam", "bagai", dan "umpama".
Peribahasa dari Suku Minangkabau
Dalam mempertahankan gengsi dan persamaan derajat mereka mengatakan “ tagok sama tinggi, duduak sumo rendah”, artinya: berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Maksudnya, sejajar dalam martabat atau tingkatnya.Sama adil di kedua belah pihak baik hak dan kewajiban.
Dalam mengelola kehidupan mereka berpedoman “nak mulia batabura urai, nak tuah tagak di nan manang, nak cadiak sungguah baguru, nak kayo kuek mencari”, artinya: kalau ingin mulia hendaknya banyak pengorbanan, kalau ingin kelihatan sakti hendaknya memihak kepada yang pasti menang, kalau ingin cerdas hendaknya belajar dan kalau ingin kaya yang sudah barang tentu harus bejuang.
Untuk memanfaatkan tenaga kerja mereka mengatakan bahwa “nan buto paambuih lasuang, nan pakak palepah badia, nan lumpuah pauni rumah, nan binguang disuruah-suruah, nan kuwek pambao baban, nan cadiak lawan barunding”, artinya: yang buta untuk meniup lesung, yang tuli untuk menembakan bedil, yang lumpuh untuk menjaga rumah, yang bodoh untuk diperintah, yang kuat untuk membawa beban dan yang cerdas untuk lawan berunding. Maksudnya, bekerjalah sesuai keahlian.
Hal ini sejalan dengan peredaman emosi antusiasme, yaitu: “mamanjang sarantang tangan, mamkuwa sakewak bahu, malempek saayun langkah, bakato sapanjang aka”, artinya: kalau ingin mengukur harus semampunya, memikul beban semampu badan, melompat sekuat ayunan langkah, kalau berbicara yang masuk akal.
Bagi penyesuaian diri mereka berkata “bakato di bawah-bawah, mandi di ilia-ilia”, artinya: berkata hendaklah merendah dan mandi hendaklah dihilir. Maksudnya, harus pandai-pandai menempatkan diri.


 B. Dongeng Di Minangkabau
Definisi Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi ceritayang mengandung pesan.Kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Kisah dongeng yang sering diangkat menjadi saduran dari kebanyakan sastrawan dan penerbit, lalu dimodifikasi menjadi dongeng modern.Sedangkan cerita yang berisi tokoh para hewan disebut dengan fabel.
Lebai Malang
Dahulu, disebuah desa ada seorang guru yang bernama Pak Lebai. Pada suatu hari dia mendapat dua undangan pesta  dari orang kaya desa tetangga. Sayangnya pesta tersebut diadakan pada hari yang sama dan jam yang sama. Pak Lebaipun menimbang-nimbang untung dan rugi dari setiap undangan, tapi ia tetap tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat. Ia berpikir kalau pergi ke pesta desa hulu sungai, tuan rumah akan memberinya hadiah dua ekor kepala sapi, tetapi masakan orang hulu sungai katanya kurang enak dan tuan rumah hulu sungai tidak seramah hilir sungai. Kalau Pak Lebai pergi ke pesta hilir sungai dia akan mendapat hadiah seekor kepala Sapi yang dimasak enak, tuan rumahnya juga sangat ramah.
Pak Lebaipun mengayuh sampan kedesa hilir sungai. Tiba-tiba ditengah perjalanan dia berubah pikiran, dia mengayuh sampannya ke desa hulu sungai, karena dia dengar di desa hulu sungai tuan rumahnya akan memberikan tambahan kue untuk tamunya. Ketika hampir tiba di desa hulu sungai dia melihat beberapa tamu mengatakan kalau sapi yang disembelih kurus kurus.Pak Lebai pun berbalik arah menuju desa hilir sungai.Tiba di desa hilir sungai ternyata pestanya sudah selesai.Pak Lebai bergegas mengayuh sampannya ke desa hulu sungai, tapi sayangnya pesta disanapun sudah selesai.Pak Lebai tidak mendapatkan kepala sapi yang diinginkan, padahal dia sangat lapar.Lalu dia memutuskan untuk pergi memancing ikan dan berburu.
Pak Lebai lalu membawa bekal nasi dan mengajak anjingnya.Setelah beberapa lama kailnya dimakan ikan, tapi sayang kail itu menyangkut didasar sungai.Pak lebai turun untuk mengambil ikan tersebut, tapi sayang ikan tersebut lolos. Sementara Pak Lebai sibuk mengambil kail 

C. Legenda Minangkabau


Definisi Legenda
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Menurut Buku Sari Kata Bahasa Indonesia, Legenda adalah cerita rakyat jaman dahulu berkaitan dengan peristiwa dan asal-usul terjadinya suatu tempat. Contohnya: Sangkuriang dan Batu Menangis
Legenda Asal Usul Minangkabau
Dulu, di Sumatera Barat, ada sebuah negeri.Penduduk negeri itu hidup aman dan makmur. Suatu hari, ada berita bahwa Kerajaan Majapahit dari Jawa akan menyerang negeri itu. Segera Raja mengadakan pertemuan. Seorang tetua yang lain kemudian berkata, “Kita tak perlu berperang dengan mereka. Bagaimana kalau kita tantang mereka mengadu kerbau?Jika kerbau mereka mati, kita menang. Tapi jika kerbau kita mati, mereka menang.”.“Apa yang harus kita lakukan agar menang?” tanya tetua lainnya. “Aku punya rencana bagus.”Ia lalu mengemukakan rencananya pada Raja dan tetua-tetua lain, dan semua setuju pada rencana itu. “Ya! Sekarang mari kita cari seekor anak kerbau yang kuat,” ucap tetua yang mengusulkan.
Mereka pun melakukan rencana itu.Mereka mengambil seekor anak kerbau dan memisahkannya dari induknya.Mereka tidak memberi anak kerbau itu makan dan membiarkannya lapar.Anak kerbau itu melenguh-lenguh kelaparan.Orang-orang itu kemudian mengikatkanan dua pisau tajam pada tanduk anak kerbau itu.Hari pertandingan tiba.Orang-orang Majapahit mengeluarkan seekor kerbau liar besar dari kandangnya.Orang-orang Sumatera Barat mengeluarkan anak kerbau mereka. Anak kerbau yang sangat lapar itu memburu ke kerbau besar dan menyusup ke bawah perutnya mencari puting susu. Pisau-pisau di tanduk anak kerbau merobek perut kerbau besar.Kerbau itu rubuh ke tanah dan mati.“Hore!” seru orang-orang Sumatera Barat penuh suka cita.“Kita menang!Kita menang!”

Orang-orang Majapahit meninggalkan Sumatera Barat.Sumatera. Orang-orang Sumatera Barat kemudian mengganti nama kerajaan mereka menjadi Minangkabau, yang artinya ‘kerbau menang’. Sampai sekarang, atap rumah di Sumatera Barat berbentuk tanduk kerbau.Begitu pula dengan pakaian tradisional para wanita Sumatera Barat.

Legenda Malin Kundang
Di desa terpencil, seorang Ayah dari keluarga miskin memutuskan untuk merantau. Namun ayah Malin tidak pernah kembali, hingga ibunya harus mencari nafkah.Malin termasuk anak yang nakal. Hingga ketika ia sedang mengejar ayam, ia tersandung dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut meninggalkan bekas dilengannya.
Melihat ibunya yang banting tulang mencari nafkah. Malin memutuskan untuk merantau agar dapat menjadi kaya raya.Ibu Malin tidak setuju, mengingat suaminya yang tak pernah kembali setelah merantaum, namun Malin tetap pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar.
Di tengah perjalanan, kapal yang dinaiki Malin di serang oleh bajak laut.Semua barang dirampas.Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal dibunuh. Karena bersembunyi ia selamat. Ia terkatung-katung di laut, hingga akhirnya kapal terdampar. Dengan tenaga yang tersisa, Malin berjalan menuju desa terdekat.Desa tersebut merupakan desa yang subur. Dengan keuletan dalam bekerja, ia berhasil menjadi kaya. Kemudian ia menikahi seorang gadis.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya dan menikah sampai pada ibu Malin.Ibunya sangat bersyukur anaknya telah berhasil.Sejak saat itu, ibunya selalu pergi ke dermaga, menantikan anaknya pulang.Malin dan istrinya melakukan pelayaran.Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal dengan dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal.Ibu Malin menuju ke arah kapal.Ia melihat bekas luka dilengan kanan anaknya. "Malin Kundang anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?". Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor, Malin marah meskipun ia tahu bahwa wanita itu ibunya, karena dia malu trerhadap istri dan juga anak buahnya.
Mendapat perlakukan seperti itu, ibu Malin sangat sakit hati.Malin pun pergi berlayar, namun di tengah perjalanan datang badai yang menghancurkan kapalnya. Diwaktu yang sama ibunya sedang berdoa, "Tuhan! Jika benar ia Malin anakku, KUKUTUK DIA JADI BATU!". Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Air Manis, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.
Pesan: Bagaimana pun, kita sebagai seorang anak, harus selalu menghormati orangtua kita.


Legenda Siti Nurbaya
Suatu ketika, setelah menamatkan sekolah tingkat atas, Syamsul Bahri melanjutkan sekolah kedokteran di pulau Jawa. Betapa sedihnya Syamsul yang harus meninggalkan sang kekasih Siti Nurbaya. Siti menangis disaat melepas kekasihnya di pelabuhan Teluk Bayur.
Suatu saat, musibah mendera keluarga Siti Nurbaya, usaha dagang ayahnya mengalami kebangkrutan hingga jatuh miskin dan Baginda Sulaiman akhirnya jatuh sakit.Beliau akhirnya meminjam uang kepada seorang rentenir yang suka beristri banyak bernama Datuk Maringgih.Suatu hari Datuk pergi kerumah Baginda Sulaiman untuk menagih piutangnya.Disanalah Datuk Maringgih terpesona melihat kecantikan Siti.Datuk memaksa Siti Nurbaya menjadi istri mudanya kalau ayahnya tak sanggup membayar utangnya.
Siti menolaknya, karena dia sudah punya kekasih.Tapi Siti tak berdaya dan akhirnya dipersunting oleh Datuk Maringgih yang berumur sebaya dengan ayahnya.Kabar tersebut sampai ke telinga Syamsul Bahri, hatinya sangat sedih dan mencoba bunuh diri.Suatu hari Syamsul Bahri pulang ke Padang dan bertemu degan Siti.Datuk Maringih meyebarkan fitnah yang menyudutkan Syamsul Bahri.Hingga Syamsul Bahri di usir oleh ayahnya Sutan Mahmud. Syamsul kembali ke Jakarta, diam-diam ia menyamar jadi tentara kompeni Belanda, dengan nama samaran Letnan Mas.
Datuk Maringgih menjadi benci kepada Siti, puncaknya ia melampiaskan dendamnya dengan meracuni Siti. Siti Nurbaya menemui ajalnya setelah memakan lemang beracun kiriman Datuk.Pada saat tragedi Balesting (Saudagar-saudagar pribumi yang tidak mau membayar upeti/pajak dibawah pimpinan Datuk Mariggih), dikirimlah Letnan Mas oleh Kompeni ke Padang untuk menumpas para pembangkang.Terjadilah peperangan satu lawan satu antara Letnan Mas dengan Datuk Maringgih. Akhir cerita Letnan Mas yang tak lain adalah Syamsul Bahri tewas di pedang diujung pedang, bersamaan dengan Datuk Maringgih juga roboh terkena tembakan Letnan Mas.
Pesan: Jangan pernah mempunyai utang terhadap renteinir. Walau pun itu terpaksa.


Legenda Lembah Harau
Suatu hari, Raja Hindustan berlayar bersama istri dan anaknya, Putri Sari Banilai.Perjalanan ini dalam rangka selamatan atas pertunangan putrinya dengan Bujang Juaro. Sebelum berangkat, Sari Banilai bersumpah dengan tunangannya, apabila ia ingkar janji maka ia akan menjadi batu dan apabila Bujang Juaro yang ingkar, maka ia akan menjadi Ular. Dalam perjalanan kapal mereka terbawa oleh gelombang dan terdampar pada sebuah selat (tempat tersebut sekarang dinamakan Lembah Harau).
Setelah terdampar, Raja Hindustan bersama dengan keluarganya disambut oleh Raja yang memerintah Harau pada waktu itu. Lama kelamaan, karena hubungan baik yang terjalin, Raja Hindustan menikahkan putrinya dengan pemuda setempat bernama Rambun Paneh. Karena untuk kembali ke negeri Hindustan tidak memungkinkan.Raja tidak tahu sumpah yang telah diucapkan Sari Banilai dengan tunangannya, Bujang Juaro.
Beberapa lama kemudian, Rambun Paneh menikah dengan Sari Banilai.Waktu terus berjalan dan lahirlah seorang putra.Suatu hari Raja Hindustan membuatkan mainan untuk cucunya.Sewaktu asyik bermain, mainan tersebut jatuh ke dalam laut.Anak tersebut menangis.Ibunya, Putri Sari Banilai tanpa pikir panjang langsung terjun ke laut untuk mengambil mainan tersebut. Sungguh malang, ombak menghempaskannya hingga tubuhnya terjempit pada dua batu besar. Sari Banilai sadar, bahwa ia telah ingkar janji pada tunangannya. Dalam keadaan pasrah, ia berdoa pada Yang Maha Kuasa, supaya air laut jadi surut. Doanya dikabulkan, kemudian air laut menjadi surut.Ia juga berdoa agar peralatan rumah tangganya didekatkan padanya. Dan ia berdoa, seandainya ia membuat kesalahan ia rela dimakan sumpah menjadi batu. Tidak lama berselang, perlahan-lahan tubuh Putri Sari Banilai berubah menjadi batu.
Pesan: Kita sebagai manusia, harus belajar untuk selalu menepati janji yang telah kita janjikan terhadap orang lain.

 Legenda Gunung Tinjau (Asal Mula Danau Maninjau)
Dahulu kala, di Sumatera Barat terdapat tiga gunung, yaitu Merapi, Singgalang dan Gunung Tinjau.Merapi dan Singgalang sampai kini masih ada, sedangkan gunung tinjau tinggal bekasnya saja.Konon, hidup suatu kaum yang terdiri dari beberapa keluarga dan dipimpin oleh Datuak Limbatang.Salah satunya adalah keluarga Siti Rasani.Siti Rasani adalah anak bungsu sekaligus satu-satunya wanita di keluarga itu.Kakaknya berjumlah Sembilan, dikenal dengan Bujang Sembilan.
Siti Rasani kecil tumbuh menjadi remaja dan menjalin kasih dengan Si Giran anak dari Datuk limbatang.Saat kesembilan kakak mengetahuinya, mereka mengadakan musyawarah.Seorang kakak yang bernama Malintang, tidak setuju, karena Giran pernah menciderai Malintang hingga menjadi pincang.Mereka ingat pesan almarhumah ibunya agar mereka selalu rukun. Akhirnya semua sepakat tidak menerima Si Giran
Siti Rasani nekat pergi ke rumah Datuk limatang mengadu nasib.Namun diikuti oleh para kakaknya. Dalam perjalanan ia bertemu Si Giran yang hendak merantau. Kemudian kesembilan kakaknya mengeroyoki Si Giran. Rasani dihukum karena telah membuat malu  keluarga. Rasani harus dibuang ke dalam kawah Gunung Tinjau. Sebelum terjun Rasani berikrar, jika ia bersalah jasadnya akan lenyap, tapi jika ia tidak bersalah, maka akan terjadi sesuatu. Giran pun ikut melompat bersama Siti Rasani.Kemudian terjadi ledakan yang disusul oleh gempa.Akhirnya hujan lebat pun turun.Gunung tinjau lenyap, kini tinggal genangan air yang akhirnya menjadi Danau Maninjau.
Untuk mengigat dan mengenang peristiwa tersebut, masyarakat di kaki gunung itu memberikan nama-nama desa sesuai dengan nama keluarga atau kaum yang menghadapi tragedi itu. Nama – nama itu adalah: (1) Sungai Batang untuk Datuk Limbatang; (2) Sigiran untuk Si Giran; (3) Tanjung Sani untuk Siti Rasani; (4) Bayur untuk Panglimo Bayur; (4) Koto Malintang untuk Malintang; (6) Batang Kurambik untuk Kurambik; (7) Simarasok untuk Marasok; (8) Rambun Bamaniak untuk Rambun; dan (9) Gasang untuk Gasang. Begitulah seterusnya, semua desa dan negeri itu terletak di Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.
Pesan: Sebagai seorang manusia, kita tidak diperbolehkan untuk main hakim sendiri

D. Mitos Dari Minangkabau
Definisi Mitos
Suatu mitos dianggap sebagai kisah suci dan diyakini kebenarannya oleh komunitas penganutnya, namun belum tentu diyakini oleh komunitas lain yang memiliki mitologi yang berbeda. Mitos (bahasa Yunani: mythos) adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.
Mitos Palasik
Palasik adalah orang yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi, palasik gemar menghisap darah anak-anak, balita bahkan janin yang berada di dalam kandungan.Banyak ibu-ibu di Minangkabau yang merasa takut jika membawa bayi atau balitanya keluar rumah. Namun jika terpaksa, mereka akan memasang sambua pada tubuh anaknya. Sambua adalah istilah untuk jimat penangkal dan biasanya sambua di dapat dari orang pintar.
Ilmu palasik diyakini sebagai ilmu yang menurun dalam sebuah keluarga.Jika orang tuanya palasik, maka otomatis anaknya juga palasik.Konon, di masa lampau orang yang memiliki ilmu palasik harus menikah dengan palasik juga, serta mereka hidup terasing dalam komunitasnya.
Palasik menghisap darah melalui ujung jempol kaki mangsanya, menyapa mangsa atau dapat juga dengan menatap mangsanya. Jika seorang palasik berhasil, maka mangsanya akan mengalami panas tinggi, kejang-kejang, muntah-muntah, diare yang berkepanjangan dan mata yang selalu mengeluarkan kotoran. Apabila tidak segera di obati ke orang pintar maka bisa berakibat fatal, si anak bisa meninggal dunia.
Pesan: Anak yang masih kecil tidak diperkenankan untuk dibawa keluar rumah, karena kondisi badannya masih lemah.

MitosGasiang Tangkurak dan Sijundai
Gasiang tangkurak merupakan ilmu jahat yang dijalankan melalui persekutuan syetan.Ilmu ini dikenal oleh masyarakat pedesaan Minangkabau. Jenis gasiang yang biasa difungsikan sebagai media untuk menyakiti dan menganiaya orang lain  secara magis. Selain untuk menyakiti, ada dukun tertentu yang menggunakan gasiang tangkurak untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh hal-hal magis. Gasiang tingkurak bentuknya mirip dengan gasing seng yang pipih,  tapi bahannya dari tengkorak manusia. Gasiang seperti ini hanya bisa dimainkan  oleh dukun. Sambil memutar gasiang, dukun  membacakan mantra agar orang yang jadi sasaran akan  merasakan sakit, gelisah dan melakukan tindakan layaknya orang sakit jiwa. Misalnya, berteriak, menarik rambut dan yang paling popular memanjat dinding. Penyakit magis yang disebabkan  oleh gasing tangkurak ini lazim disebut Sijundai. Bila dukun berhasil, maka korban akan berjalan menemui dukun atau orang yang meminta bantuan dukun. Hal ini terlihat pada popularitas lagu Gasiang Tangkurak ciptaan Syahrul Tarun Yusuf dinyanyikan oleh Elly Kasim, seorang penyanyi Minang legendaris.
Pesan: Agar selalu mengingat Tuhan dan meminta perlindungan dari godaan syetan.
Mitos Orang bunian
Orang bunian atau sekedar bunian adalah mitos sejenis makhluk halus dari wilayah Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia.Berdasar mitos tersebut, orang bunian berbentuk menyerupai manusia dan tinggal di tempat-tempat sepi, di rumah-rumah kosong yang telah ditinggalkan penghuninya dalam waktu lama.
Pesan: Agar kita selalu waspada dan hindari tempat-tempat yang sepi. Karena, banyak kejahatan terjadi di tempat yang sepia tau rumah-rumah yang tidak berpenghuni.

 Daftar Pustaka
Peribahasadari Minangkabau
Kencana Syafiie, Inu. 2012. Teori dam Analisis Politik. Bandung: Pustaka Reka Cipta
Cerita Rakyat dari Sumatera Barat “Minangkabau”.  2011. http://kampunggintung.blogspot.no/2011/03/cerita-rakyat-dari-sumatera-barat.html
Cerita Rakyat Ledakan Gunung Tinjau (Asal Mula Danau Maninjau). 2010. http://down4high.blogspot.no/2012/11/cerita-rakyat-ledakan-gunung-tinjau.html
Dongeng. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Dongeng
Gasiang Tangkurak dan Sijundai. 2010. http://www.urangminang.com/mistis-dan-mitos/186-gasiang-tangkurak-dan-sijundai
Kisah Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih di Ranah Minangkabau. 2011. http://pelangiholiday.wordpress.com/2011/06/09/kisah-siti-nurbaya-dan-datuk-maringgih-di-ranah-minangkabau/
Lebai Malang. 2010. http://ceritakupelangiku.blogspot.no/2010/10/lebai-malang.html
Legenda. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Legenda
Legenda Lembah Harau (Sumatera Barat). 2010. http://dongenganakdunia.blogspot.no/2010/10/legenda-lembah-harau-sumatera-barat.html
Malin Kundang. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Malin_Kundang
Mitos. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos
Mitos Suatu Daerah (Mitos Dareah Sumatera Barat – Minang Kabau). 2012. http://mierzh.wordpress.com/2012/03/23/mitos-suatu-daerah-mitos-dareah-sumatera-barat-minang-kabau/
Orang Bunian. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_bunian 
Peribahasa. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Peribahasa










0 Response to "Makalah Komunikasi Lintas Budaya Mengenai Budaya Padang"