Penulisan Humas Pertemuan 4



Judul : Organisasi Tulisan Maupun Karangan Umum Ataupun Jurnalistik
              Termasuk Publick Relation

A. Pendahuluan
Tulisan atau sebuah karangan pada prinsipnya di bagi dalam bagian, yaitu:
a. Pendahuluan
b. Inti/Pokok/Pengembangan tulisan
c. Penutup/Kesimpulan

Menyusun Karangan
Seorang pengarang hamper sama dengan pengusaha toko, dimana dalam sebuah toko serba ada Sarinah terdiri dari beraneka ragam barang. Barang tersebut berbeda fungsi serta golongannya. Pengarang juga sama dengan pengusaha toko mempunyai tumpukan barang mempunyai tumpukan bahan yang akan dikarang.

Untuk mempermudah memecahkan tumpukan-tumpukan bahan itu pengarang harus menentukan terlebih dahulu:
a. Tema pokok karangan tersebut
b. Kesatuan karangan dan ide pokok
c. Analisa
d. Penggolongan (klasifikasi)
e. Organisasi karangan dan outline (rangka karangan)

B. Tema pokok organisasi
1. Mengarang berarti menggunakan bahasa untuk menyatakan isi hati dan buah pikiran secara menarik yang mengena pada pembaca. Ide yang jelas dan tertentu mesti ada sebelum mulai mengarang agar jangan membuang-buang waktu dan bicara hilir mudik tanpa tujuan
2. Karangan yang bermutu selalu berpangkal tolak pada pemikiran yang tepat dan jelas. Ini akan tercermin pada pemilian kata-kata, susuna kalimat pada uraian tersebut
3. Keahlian mengarang lebih cepat diperoleh dengan memperbaiki teknik mengarang daripada mengoreksi kesalahan-kesalahan saja. Kesalahan akan hilang dengan sendirinya, jika pengarang belajar bersikap kritis terhadap buah tulisannya
4. Mempelajari tata bahasa akan mempertinggi kepandaian menggunakan bahasa. Maka berusahalah menguasai tata bahasa Indonesia. Kalai anda ingin berhasil mengarang dalam bahasa Indonesia, kuasai tata bahasa Inggris bila ingin mengarang dalam bahasa Inggris.
5. Penggunaan kata-kata yang biasa merupakan dasar ungkapan dank arena itulah dasar bahasa, maka kalau anda mau mengarang, pilihlah bahasa yang biasanya digunakan oleh orang baik-baik, orang-orang terpelajar dan bukan bahasa pasaran.
6. Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tanpa rasa emosional yang berlebih-lebihan, realitas dan tidak menghambur-hamburkan kata secara tidak perlu. Jelas, teratur dan meyakinkan pembaca.

Pengertian tema pokok (menentukan gagasan yang akan dikemukakan)
“Tema pokok mencerminkan bahwa pengarang mengetahui halnya dan ingin mengatakan sesuatu tentangnya. Tema harus dibatasi berdasarkan rencana dan maksud khusu si pengarang”/Hakim dkk. (1076:8)

Ingat bahwa setiap orang pasti mempunyai bahan yang daoat menjadi isi suatu karangan
a. Tema: ambillah tema yang sudah ditentukan atau anda memilihnya sendiri, mungkin itu berupa tugas yang anda hadapi atau kemenangan anda seperti:
Menulis tajuk rencana
Mengarang kisah perjalanan
Menyusun pidato politik
Menggubah cerpen
Membuat surat cinta dsb.
b. Membatasi tema karangan berhasil atau gagalnya usaha mengarang banyak ditentukan oleh tepat tidaknya tema, maka apa yang akan anda tulis hendaknya yang benar-benar mengetahui atau yang dapat anda pelajari. Kemudian ambillah salah satu aspek saja.
c. Pilihlah satu aspek yang sesuai dengan kemampuan andan dan cocok dengan tempat yang disediakan untuk membahanya.
Contoh: membatasi atau memecahkan suatu tema yang umum menjadi semakin spesifik.



*Catatan: anak ↓ panah berarti semakin spesifik

Contoh: “Tema olahraga” dibatasi “Sepakbola latihan bekerjasa” atau “Kebudayaan” dibatasai Kesastraan Indonesia dalam tahun 1996”.

Beberapa cara untuk membatasi tema supaya spesidik antara lain gunakan patokan-patokan sebagai berikut:
1. Bagi menurut Tempat Negara tertentu leih khusus dari dunia, pulau Jawa lebih terbatas dari tanah air Indonesia Bandung lebih khusus dari jawa Barat dll.
2. Bagi menurut waktu kebudayaan Indonesia zaman Hindu, seni patung pada zaman kerajaan hindu Majapahit dll.
3. Bagi menurut Hubungan sebab dan Akibat, padatnya penduduk Indonesia dipusatkan “sebab musabab bertambahnya penduduk Indonesia dengan cepat” atau “dekadensi moral dikalangan muda-mudi” menhadu “Pokok pangkal timbulnya krisis moral dikalangan muda-mudi”.
4. Bagi menurut pembagian bidang kehidupan manusia/ Politik, social, ekonomi, kebudayaan, agama, kesenian. Misalnya kebijaksanaan cabinet Pembangunan dibidang ekonomi dalam tahun pertama Pelita VI.
5. Bagi menurut objek material dan objek formal. Obyek material ialah bahan yang dibicarakan, obyek formal ialah sudut mana bahan itu kita tinjau.Misalnya “Keastraan Indonesia” (objek material) ditinjau dari sudut gaya bahasanya (objek formal) dll.

C. Kesatuan Karangan dan Ide Pokok
Dalam memilih ide pokok karangan, pikirkan apa pokok yang ada maksudnya itu mengapa anda ingin menanyakan itu, bagaimana sikap anda pribadi terhadap soal itu? Selama mencari bahan, pusatkan segala pikiran pada apa yang anda maksud dan tujuan. Langkah langkah:
1. Rumusan ide pokok dalam kalimat lengkap
Contoh:
Anda mempersiapkan “Kegiatan politik di lingkungan universitas sebagai pendidikan” ide pokoknya dapat dirumuskan antara lain:
a) Kegiatan politik dilingkungan universitas member kesempatan untuk mencari pengalaman praktis yang tidaka didapat dari kuliah ilmu politik
b) Kegiatan politik di lingkungan universitas tak punya tempat dalam kegiatan mahasiswa karena berkisar pada soal yang dibuat-buat dan masalah yang remeh-remeh, dll.
2. Untuk persiapan suatu karangan
a) Tema atau topic, soal/masalah yang akan dibahas dan sudah dibatasi mestinya.
b) Ide pokok telah dirumuskan dalam kalimat lengkap
c) Menyatukan ide-ide dalam kesatuan yang beruntun.
Biasanya sebuah karangan dibuat juga ringkasan dan ide pokoknya  dan diletakkan dibelakang sebuah buku yang telah dicetak.

D. Analisa
Pengertian analisa berarti memecahkan suatu bahan tertentu secara teratur kedalam bagian-bagiannya. Inilah cara yang biasa dipakai untuk mengerti sesuatu. Ada beberapa analisa antara lain:
a. Analisa ilmiah/formal:sifatnya lengkap dan eksak. Misalnya ahli biologi menyebutkan setiap jenis barang, ikan, reptile, tanaman dibagi dalam suku-suku yang lebih khusus dsb
b. Analisa literature/informal: kurag eksak biasanya digunakanuntuk maksud yang ada cukup membawa cerita tersebut ketengah-tengah masyarakat toraja yang hidup di Sulawesi Tengah
c. Analisa struktur, misalnya urutan struktur di Departemen atau sampai ke tingkat bawahannya.
d. Analisa kronologis: biasanya menurut waktu banyak digunakan untuk sejarah.

E. Penggolongan (klasifikasi)
Ide-ide hendaknya diatur, digolongkan, dikoordinasi atau disubordinir. Penggolongan bahan berdasarkan bunsur-unsur persamaan dan perbedaan.

Misalnya kita melihat mahluk hidup, diantaranya ada unsure-unsur kesamaan, perbedaan dll. Akan tetapi padasaat yang sama hanya boleh digunakan satu prinsip untuk menggolongkan.

Koordinasi dan subordinasi
Membuat golongan adalah menunjukan adanya dua hub
ungan dasar anta ride-ide, yaitu koordinasi dan subordinasi. Koordinasi adalah pengaturan dengan cara menempatkan hal-hal/ide-ide/unsur-unsur/bagian-bagian/kejadian-kejadian.

Subordinasi adalah pengaturan dengan cara menempatkan hal-hal/ide-ide ke dalam bawahan dari yang lebih luas. Contoh mengkordinasikan dari benda-benda ini:
Contoh:

Contoh Subordinasi:


Catatan:
Mengarang tidak lain daripada mengklasifikasikan bahan yaitu mengkordinir dan mengsubordinir. Jangan lupa bahwa arti asli kata “mengarang” ialah menyusun (bunga), mencocok (marjan), mengikat (permata), kemudian berarti pula menyusun kalimat kalimat secara seksama menjadi suatu cerita. Tampak khas sebuah karang karena pengarang mempunyai ide-ide dan pemikiran sendiri, serta member penekanan dalam penyajian kepada pembacanya.

F. Organisasi karangan dan outline
Catatan:
Henddaknya karangan diatur, diorganisisr, direncanakan dalam outline (rangka karangan).  Organisasi karenyaini menunjukkan hubungan antara ide yang saru dengan yang lain yaitu pokok-pokok pikiran yang ada dalam karangan. Karena itu di dalam karangan menurut waktu, kronologis.
1. Bias pengaturan menurut waktu, kronologis
2. Bias pengaturan menurut tempat
3. Bias pengaturan secara logis.

Outline adalah alat yang praktis, bukan tujuan.
Tahap-tahap membuat outline adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan ide pokok secara jelas dalam kalimat lengkap menentukan klasifikasi, koordinasi, subordinir dll.
2. Mencatat semua ide-ide yang timbul dari pikiran diatas kertas
3. Mengatur ide-ide tersebut yang salling berhubungan yang satu grup
4. Diatur setiap grup itu dalam organisasi karangan.
5. Ide-ide pikiran kembali, dilihat mana yang perlu ditambah atau dibuang dll.
6. Semua kelompok yang masing-masing sudah disusun baik dan terperinci, diatur satu dibawah yang lain menjadi outline bagi karangan itu, susunan itu antara lain: pendahuluan/ introduksi Batang tubuh Penutup.
7. Outline harus lengkap dan terperinci
8. Meninjau sekali secara keseluruhan outline yang telah dibuat.

Contoh Outline sebelumnya dan sesudah diperbaiki.
Hanyalah berarti pengarang belum berfikir sampai kepada hal-hal yang mendetail yang toh tak dapat dihindari, hanya bias diundurkan saja.
Contoh 1

Semula

BERBURU KIJANG
I. Merencanakan pemburuan
1. Alas an-alasan
2. Cara-cara

II. Mencari Kijang
1. Cara-cara
2. Halangan

III. Penembakan
1. Halangan
2. Hasil
(kesalahan: Tidak ada ide pokok dan bahan diklasifikasikan)

Diperbaiki
BERBURU KIJANG
Rumusan ide pokok
Berburu kijang selalu dapat dilaksanakan menurut rencana
I. Merencanakan pemburuan dengan keahlian
1. Melihat peta dan menentukan jalan
2. Menyelidiki kemana kijang perpindah tempat
3. Mempelajari keadaan cuaca.

II. Memburu Kijang
1. Menurut rencana semula
a) Kehilangan peta
b) Kehilangan jejak
c) Topan tak terduga
2. Mengurungkan maksud berburu dan mencoba kembali ke tempat semula

III. Penembakan
1. Melihat kijang
2. Tertegun dan tak mampu menyiapkan senapan
3. Tembakan yang mujur
4. Kebetulan menemukan jalan kembali

Contoh 2:

Semula:
I. Masalah penduduk
1. Pria
2. Wanita
3. Daerah-daerah kosong

II. ….

Diperbaiki
I. Masalah Penduduk
1. Orang dewasa
a) Pria
b) Wanita
2. Kanak-kanak

II. ….

Contoh 3

Semula
I. Memilih tempat berkemah
1. Mencari air
2. Tanah harus datar
3. Serangga berbahaya
4. Adakah aturan-aturan mengenai berkemah?

II. ….

Diperbaiki:
I. Memilih tempat berkemah
1. Mencari tempat dengan air
2. Memilih tanah yang datar
3. Mencari tempat yang aman dari serangga
4. Mempertimbangkan aturan-aturan mengenai perkemahan?

II. ….

Contoh Outline
Contoh sebuah outline yang lengkap
Tem : keluarga berencana
Ide pokok : bagi Indonesia keluarga berencana adalah penting sekali guna
  meningkatkan pendapatan per kapita rata-rata.
I. Sekarang ini dalam masyarakat kita masih banyak keluarga belum yakin bahwa keluarga berencana itu penting

II. Masalah penduduk dan pembangunan
1. Masalah penduduk di Indonesia
   a. Tingginya tingkat kenaikan penduduk rata-rata pertahun
        1) Tingkat kelahiran tinggi sekali
        2) Tingkat kematian semakin berkurang
                 a) Berkurangnya kematian anak-anak
                 b) Bertambahnya usia orang-orang dewasa
   b. Kerapatan penduduk
        1) Perbandingan kerapatan yang tidak seimbang
                a) Antar daerah-daerah di satu pulau
                b) Antar pulau-pulau di Indonesia.
        2) Sebab-sebab kerapatan penduduk pincang
                a) Penduduk terpusat di daerah-daerah pertanian
                b) Mengalirnya orang-orang masuk ke pulau Jawa
   c. Usaha-usaha untuk menanggulangi masalah penduduk
        1) Transmigrasi

2. Pengaruh masalah penduduk terhadap pembangunan ekonomi
      a. Rendahnya pendapatan rata-rata per kepala
      b. Kecilnya pertambahan pendapatan rata-rata per kepala
      c. Kurangnya kemampuan investasi
3. Usaha efektif guna mengurangi pertambahan penduduk
        a. Mengurangi jumlah anak-anak yang lahir tiap tahunnya
                1) Membatasi jumlah kelahiran
                2) Mengatur jangka kelahiran anak satu dengan lainnya
                3) Mengurangi perkawinan calon-calon yang agak muda
        b. Memberikan penerangan tentang perlunya keluarga berencana
                1) Kepada orang dewasa di kampong-kampung dan desa-desa
                2) Kepada murid belasan tahun dalam lembaga-lembaga pendidikan.
        c. Menyediakan fasilitas-fasilitas guna pelaksanaan keluarga berencana
III. Menyimpulkan bahwa suatu keluarga dengan anak yang lebih mudah mengatasi kesulitan-kesulitan ekonominya serta lebih besar kemungkinannya untuk mendidik anak-anak secara layak sehingga masa depan anak-anak itu lebih terjamin.


0 Response to "Penulisan Humas Pertemuan 4"