Penulisan Humas Pertemuan 6




Judul : Teknik Menulis Berita Untuk Jurnalustik Maupun Public Relations

A.    Pendahuluan
Berita maupun informasi adalah salah satu masalah yang penting bagi pimpinan PR, karena berita adalah bahan atau informasi yang akan di ekpose ke dalam media, apakah itu media internal perusahaan ataupun yang akan di ekpose kedalam media massa.
Untuk penulisan jurnalistuk informasi yang berjenis berita ini, PRO memerlukan pengetahuan jurnalistik, persyaratan penulisan, maupun penguasaan bahasa Jurnalistik.

Berita
B.     Apakan Berita Itu?
Berita menduduki temoat terpenting dalam Jurnalistik. Penyebabnya adalah karena tujuan dari pers adalah untuk melakukan “social service”. Melakukan pengabdian kepada masyarakat. Ingat surat kabar atau kantor berita modern sampai batas tertentu berjual-beli berita (ini kalau dilihat dari kacamata bisnis). Akan tetapi peranan per situ sebenarnya adalah melakukan pelayanan untuk masyarakat. Pers berbeda dengan industry-industri lainnya. Didalam surat kabar atau pers dimuat apa yang disebut: Berita, feature, komentar-komentar, gambar-gambar dan iklan.
Untuk semua ini perlu direncanakan naskahnya dan disiapkan tulisannya agar dapat dimuat didalam media itu, apakah media cetak, elektronik,dsb.
Apa yang dinamakan berita?
Ada yang membagi berita itu dalam dua macam yaitu berita menurut kaca pandang Timur dan kaca pandang Barat.
Barat
Definisi Barat antara lain:
“Berita adalah segala sesuatu yang luar biasa” (Jawoto 1959:9)
Menurut Lord Northliffe (Inggris) memberikan definisi berita itu:
News is anything out of the ordinary” (Ibid:9)
(Berita adalah sesuatu yang luar biasa)
Sedangkan Walkey memberikan definisi antara antara lain:
News is anything out of the ordinary and combined with the element of surprise”. (ada unsure yang menakjubkan = surprise, mengagumkan)
Wartawan Amerika yang bernama George C Bastian memberikan News Arithmatic
(Rumus yang bersifat hitungan) antara lain:
1 ordinary man + 1 ordinarynlife= 0 (artinya berita)
1 ordinary husband + 1 ordinary wife= 0
1 ordinary + 3 wives= news (di Eropa poligami dilarang)
1 bank cashier + 1 1 wife + children= 0
1 bank cashier - $ 10.000 = News
1 chorus girl + 1 bank president - $ 100.000 = news
Rumus berhitung jurnalistik gaya Bastian ini adalah untuk kita gunakan dalam menyajikan, menyaring sebuah data atau bahan-bahan yang boleh dimasukkan kedalam kelompok apakah itu bersifat berita atau tidak.
Untuk mengekpose sesuatu pesan baik ke media dalam ataupun ke media luar, rumus ini dapat dijadikan bahan pemikiran bagi seorang Jurnalis atau seorang public relations officer.
Ada lagi penulis lain membuat rumusan apakah sesuatu itu dapat dijelaskan berita atau tidak dikatakannya sebagai berikut:
if a dog bites a man, that’s not news, if a man bites a dog, that’s news
(ibid:10)
Berbeda dengan pendapat (George F Crurch yang dimuat dalam The Socio Psycological Nature of News berkata:
News is a process
(artinya bukan sesuatu yang statis sifatnya. News harus new bagi seseorang) (ibid:10)
Tidak bagi setiap orang atau semua orang, ingat:
Menurut Church, sikap, reaksi atau behavior pribadi dalam membaca berita tidak sama.
Beberapa definisi berita
1.      Berita adalah informasi baru tentang keadaan baru, kejadian-kejadian baru sebagai pokok pekabaran atau pemberiataan
2.      Berita dalah laporan yang pertama mengenai sesuatu kejaidan yang penting yang mengenai pula kepentingan umum
3.      Berita adalah kisah-kisah kenyataan atau kejadian baru, yang penting, bagi pembaca-pembaca surat kabar dan diceritakan dengan tertib dan tidak bercorak
4.      Berita adalah informasi tentang kejadian baru yang paling penting bagi jumlah manusia yang paling besar.
Di sini dapat dikumpulkan: Berita itu bukan sekedar FACT tetapi harus diikuti oleh yang baru dan penting.
Seorang wartawan berpendapat: bagi wartawan beritu itu adalah:
“Kisah mengenai sesuatu peristiwa dalam kehidupan di dunia yang mengandung unsur-unsur yang cukup penting bagi seseorang yang cerdas”.
Timur:
Di Timur tadinya berit itu tidak dipandang sebagai barang komoditi, tetapi sebagai suatu proses, tidak didasarkan pada keinginan untuk memuaskan nafsu “ingin tahu” segala sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan tepat pada keharusan ikut berusaha menorganisasi pembangunan dan pertahanan Negara sosial”. (Ibid:12) Timur disini banyak digunakan negara-negara komunis antara lain Rusia dan pengikut-pengikutnya.
Sedangkan bagi Indonesia:
Berita adalah:
“Informasi baru yang mempunyai arti dalam rangka usaha kita ikut membangun Negara, masyarakat dan manusia Inodensia baru, yang dikemukakkan dengan tertib dan menarik:. (ibid:13)
Setelah Orde Reformasi ini, berita mungkin sudah menjurus apa yang divisikan oelh Dunia Barat.

C.    Unsur-unsur dalam berita
1.      Harus ada Unsur penting
Sesuatu berita bagi sesuatu surat kabar, jika berita itu dianggapnya punya dapat menggerakkan pikiran dan perasaan pembacanya.
Yang dapat menggerakkan pikiran dan perasaan pembaca antara lain:
Teori Sigmund Freud antara lain:
a.       Instink-ego
Didalam teori ini mengatakan: bahwa tiap pembaca surat kabar tertarik pikiran dan perasaanya oleh berita, baik buruk, menyenangkan atau tidak menyenangkan baginya, yang mengenai dirinya sendiri, mengenai keluarganya, golongannya, usahanya, partainya, kotanya, daerahnya, sukunya, negerinya dll yang langsung atau agak langsung mengenai dia sendiri: mengenai “egonya”. (ibid:24)
b.      Instink-sekse
Menurut ahli psikologi Carl Jung dikatakannya:
“Bahwa seksualitas adalah salah satu daripada pendorong-pendorong yang terkuat dalam hidup manusia dan menjadi satu daripada dasar-dasar terpendam daripada sikap perilakunya”. (ibid:2)
Untuk jurnalistik, unsure ini dapat pula dijadikan tema yang sah bagi dunia kejurnalistikannya.
c.       Instink golongan
Didalam diri manusia ada instink, bahwa dia ingin hidup berkelompok, tidak menyendiri. Melalui dunia jurnalistik ini manusia bias bergaul dengan orang lain melalui berita yang dia baca, dia bias berkelompok atau membuat kelompok dari pengetahuan yang diterima dari berita tersebut.
Meskipundemikian, yang dianggap penting boleh siapa saja diluar tiga instink itu, tergantung ukuran yang digunakan oleh surat kabar tersebut.
2.      Berita itu harus benar
Menurur gran M. hyde yang dikutip m Wonohito dalam bukunya yang berjudul Berita halan 24 menulis:
“Surat kabar adalah satu-satunya sumber informasi bagi penduduk pada umumnya, dari situ ia memperoleh fakta-fakta yang diatasnya ia mendasarkan pandangannya. Publik mengharapkan agar segala peristiwa dihidangkan secara apa adanya, jujur dan sama tengahnya”. (Wonohito:24)
Pendapat Hyde ini mungkin media elektronik belum ada atau belum berkembang sebagai sumber berita selain surat kabar. Syarat benar itu menurut Wonohitu antara lain:
a.      Truthfully (apa adanya)
b.      Fairly (jujur)
c.       Impartally (tidak memihak)
Menurut Jawoto berita yang benar itu harus didukung pula oleh:
a.       Cepat
b.      Lengkap dan tertib
c.       Obyektif
d.      Baik susunannya
Tetapi perlu diingat: tidak semua yang bernar kita siarkan. Karena seorang wartawan atau Public Relations harus tahu dan bijaksana untuk memnyiarkan suati berita, informasi keluar atau untuk di ekppose. Jawato menulis.
“Wartawaan atau PRO yang bijaksana dalam mempertimbangkan perlu/patut atau tidak sesuatu berita disiarkan. Ia tidak menyiarkan berita-berita yang sifatnya destruktif merugikan Negara dan rakyatnya, menimbulkan kekacauan atau menyinggung perasaan susila, kepercayaan keagamaan dan keyakinan suatu golongan”. (Jawato:58)
Perlu diingat juga
Wartawan Indonesia tidak akan menyiarkan berita yang sudah dinyatakan:
a.      Off the record (hanya untuk pengetahuan sendiri, tidak untuk disiarkan)
b.      Atau side information
Sumbernya hasi kasak-kusuk
3.      Berita harus Obyektif
Obyektivitas disini harus logis dapat dipercaya serta akurat (teliti) singkat digunakan bahasa yang to the point singkat dan menarik. Obyektif itu sesuai dengan kenyataan dan bebas dari prasangka.
D.    Teknik Penyusun Berita dan Penulisan
Menyusun berita dengan sebaik-baiknya antara lain bermaksud untuk:
  1.  Menarik perhatian pembaca
  2.  Memudahkan membacanya
  3.  Memudahkan redaksi dan opmaak
  4.   Memudahkan pekerjaan bagian arsif
  5. Memudahkan pengiriman kawat, teleks, dsb.
Teknik dan penyusun ini menggunakan system:
  1.  Segitiga atau
  2.  Pyramida terbalik

Contoh



Kesimpulan berita
Biasanya kesimpulan berita telah terlihat didalam headline atau judul berita. Secara utuh sistim penyusun berita sebagai berikut:
  

Pokok berita:
Merupakan bagian yang terpenting dari kesimpulan berita dan harus pula dimulai dengan kata-kata yang terpenting.
Gunakan rumus 5 W + 1 H, yaitu:
  • 1.      Who    -           siapa (yang pegang perang)
  • 2.      What   -           mengapa (apa peristiwanya)
  • 3.      When   -           bilamana (peristiwa terjadi)
  • 4.      Where  -           bagaimana (peristiwa terjadi)
  • 5.      Why    -           mengapa (peristiwa itu terjadi
  • 6.      How    -           bagaimana (peristiwa itu terjadi)

Biasanya what itu sering dijadikan LEAD (pokok berita)
Contoh:


Pokok berita + keterangan mengenai pokok berita = kesimpulan berita
Judul berita dibuat dalam beberapa kata sebagai kesimpulan seluruh berita yang ditonjolkan.
Berita tidak saja berupa tulisan, tetapi juga bisa berupa gambar atau foto, maka dari itu ada jenis foto, foto seni, foto keluarga dan foto jurnalistik.
Tidak semua foto bernilai jurnalistik, maka dari itu wartawan maupum PRO harus mengerti tentang permasalahan foto yang akan di ekpose ke media sebagai bahan berita, bahan press realese (News realese)
Seorang PRO harus mengerti tentang jenis-jenis foto berita tersebut.
Caranya menyusun berita
Bahan-bahan beritanya
1.       

Contoh diataas ini salah satu contoh seorang penulis menyiapkan bahasa berita untuk dijadikan sebuah berita didalam media massa atau internal yang ada.

E.     Macam-macam Berita
Berita terdiri bermacam-macam ada yang disebut:
  • 1.      Berita Daerah dan Kota
  • 2.      Berita dalam negeri dan Luar negeri
  • 3.      Berita Ekonomi
  • 4.      Berita Pengadilan
  • 5.      Berita Olahraga dll.


F.     Nilai Berita (News Value)
Nilai sebuah berita ditentukan oleh beberapa unsure antara lain
1.      Waktu
Makin dekat waktunya makin besar harganya (nilai) orang lebih merasakan apa yang terjadi sekarang dari apa yang terjadi kemarin, minggu yang lalu atau tahun yang lalu. Karena itu semua berita harus cepat disiarkan, kalau telambat menyiarkan, maka akan berkurang nilainya.
2.      Jarak
Artinya atau nilainya semakin besar bagi para pembacanya menurut perbandingan jauh dekatnya  berita itu terjadi. Yang lebih dekat biasanya pembacanya lebih menarik. Berita tentang orang dekat dengan kita, jauh lebih menarik.
3.      Luas akibat
Kejadian-kejadian yang besar luas akibanya menentukan pula nilai suatu berita. Berita pembunuhan orang biasa dengan berita pembunuhan orang terkenal juga memiliki perbedaan luas akibatnya.
4.      Arti
Arti disini ada hubungan dengan kepentingan umum
5.      Politik
Pendirian surat kabar yang menyiarkan berita itu juga berpengaruh terhadap nilai berita itu.
6.      Keganjilan
Kejadian-kejadian yang besar yang luas akibatnya menentukan pulai nilai sesuatu berita. Berita pembunuhan orang biasa dengan berita pembunuhan orang terkenal juga memiliki perbedaan luas akibatnya.
7.      Pertentangan
Pertentangan atau konflik juga menarik perhatian pembacanya.
8.      Seks
Seks disini yang menyangkut manusia wanita dan laki-laki, bukan saja masalah seksual, seksual secara umum cukup menarik pembaca.
9.      Perasaan Manusia (Human Interest)
Meliputi kekaguman, benci, amarah, senang, gembira, tertawa lucu, dsb. 
10.  Kemajuan

Kemajuan dalam kehidupan, perbedaan, ilmu pengetahuan juga memberikan nilai berita tersebut.

OPPMAAK ATAU MAKE-UP SURAT KABAR
A.    Pendahuluan
Opmaak dalam bahasa Belanda, sedangkan Inggris menyebutnya Make-Up atau bahasa Indonesia penghias lahir halaman-halaman surat kabar.
Daya tarik pertama semua surat kabar banyak juga terletak pada peranan Make-Up ini.
Disamping beritanya yang akurat, objektif dan benar. Make-up juga menunjukan kepribadian dari tiap-tiap surat kabar. Make-Up ini meliputi juga:
1.      Mengatur halaman surat kabar
2.      Mengatur pembagian ruang surat kabar
3.      Menata kepala beritanya
4.      Mengatur rubik-rubiknya
5.      Mengatur penggunaan type huruf (typografinya).
6.      Mengatur efesiensi surat kabar itu
B.     Macam macam make-up surat kabar
1.      Balanced make up
Keseimbangan halaman muka, terutama penempatan foto di kiri atas berimbang dengan di kanan atas, juga kiri bawah harus diimbangi dengan di kanan bawah.
2.      Contrast dan balanced
Menggunakan headline yang menonjol di samping penggunaan keseimbangan halaman
3.      Focused
Make up yang sangat menonjolkan satu berita, untuk menarik perhatian pembacanya.
4.      Broken page (circus make up)
Penempatan foto sembarangan, juga headline tidak menggunakan keseimbangan
5.      Unconventional make up
Di luar dari keempat macam make up di atas.

0 Response to "Penulisan Humas Pertemuan 6"